This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 03 Juni 2017
RIZKY SUDAH DIATUR ALLAH
16.57
No comments
Rizki Itu urusan Allah, bekerja adalah ibadah kita kpd Allah ( bukan krn ikhtiar kita semata)
– “Sayidah Hajar, Istri Nabi Ibrahim Alaihi Salaam itu ketika diuji oleh Allah Subhanahu Wataala, bayi Ismail menangis sementara air susunya sudah habis. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya Sayidah Hajar berlari naik keatas bukit Safa, adakah orang yang bisa dimintai pertolongan. Kemudian melihat kebawah, adakah mata air yang memungkinkan untuk diambil. Kemudian Sayidah Hajar berlari kearah bukit Marwah, balik lagi ke Safa dan terus berulang sampai tujuh kali. Setelah keletihan yang memuncak, ternyata mata air Zam-Zam muncul dibawah kaki Nabi Ismail”.
Sepenggal kisah Sayidah Hajar mencari rezeki dengan melakukan ikhtiar berlari, ternyata Allah berikan rezeki dari tempat yang tidak terduga.
Demikianlah Allah memberikan rezeki bagi orang yang bertaqwa dari jalan yang tidak terduga, tidak selalu melalui jalan Ikhtiarnya, dimana tempat rezeki itu berada terserah Allah. Tugas kita hanya beribadah dan bekerja sesuai dengan arahan Allah.
Antara bekerja dan rezeki, bukanlah dua hal yang selalu harus menjadi hukum sebab akibat,
karena rezeki kadang perlu kita tafakuri.
Rasulullah pernah bersabda bahwa “Sesungguhnya rezeki itu akan mecari seseorang dan bergerak lebih cepat daripada ajalnya.
”Imam Al Ghazali pernah mengucapkan bahwa bisa jadi engkau tidak tau dimana rezekimu, namun rezekimu tau dimana engkau. Jika rezeki itu ada dilangit maka Allah akan turunkan, jika rezeki itu berada didalam bumi maka Allah akan perintahkan untuk muncul supaya berjumpa dengan kita.
Rezeki itu punya perjalananya dan perjalanan rezeki menuju kita terkadang lebih dahsyat. Seperti Allah kirim nyamuk utk dimakan cicak.
Maka sudah jelas bahwa rezekiitu sudah dijamin oleh Allah, sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan, yang perlu kita khawatirkan adalah pertanyaan atas rezeki itu sendiri. Rezeki yang Allah berikan kepada kita itu digunakan untuk apa saja, itu yg akan di hisab. Subhanallah
Doa Agar Dunia Mengejarmu Tanpa Kau Mengejarnya
Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki
Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم واستغفر الله
SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar.
Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"
Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم واستغفر الله
SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar.
Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
"Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya."
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik Rahimahullah. Dikutip dari Kitab أبواب الفرج oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)
"Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya."
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik Rahimahullah. Dikutip dari Kitab أبواب الفرج oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)
TUHAN BUKAN TIDAK SAYANG
16.55
No comments
"TEH"
Seorang pria muda datang pada ibunya dan mengeluh tentang banyak permasalahan dalam kehidupan nya.
Namun betapa kagetnya, karena ternyata ibunya hanya diam saja, seolah tidak ingin mendengarkan keluh kesahnya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Bahkan sang ibu malah masuk ke dapur dan anaknya terus bercerita sambil mengikutinya.
Sang ibu lalu memasak air.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Sampai airnya mendidih, lalu sang ibu menuangkan 'Air Panas Mendidih' itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.
Di gelas pertama ia masukkan WORTEL, di gelas kedua, ia masukkan TELUR, dan di gelas ketiga, ia masukkan TEH.
Setelah menunggu beberapa, ia mengangkat isi ketiga gelas tadi, dan hasilnya:
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• dan TEH menghasilkan aroma yang HARUM.
• WORTEL yang KERAS menjadi LUNAK,
• TELUR yang mudah PECAH menjadi KERAS,
• dan TEH menghasilkan aroma yang HARUM.
Lalu sang ibu menjelaskan:
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
“Nak..... MASALAH DALAM HIDUP ITU BAGAIKAN AIR MENDIDIH.
Namun, sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.
Kita bisa menjadi Lembek seperti Wortel, mengeras seperti Telur, atau harum seperti TEH.
Wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tetapi malah berubah karena air mendidih itu,
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
sementara TEH malah mengubah AIR, membuatnya menjadi HARUM.
”Setiap Masalah, selalu tersimpan Mutiara Iman yang berharga.
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?
Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja.
Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?
Ada 3 reaksi orang saat masalah datang:
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
• Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh (seperti wortel tadi) dan mengasihani diri sendiri.
• Ada yang mengeras (seperti telur), marah dan berontak kepada Tuhannya...
• Ada juga yang justru semakin harum (seperti teh), menjadi semakin kuat dan percaya padaNYA.
Ada kalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNYA.
Apa tujuannya?
Agar kita belajar percaya dan setia!
Karena tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Tuhan selesaikan..
Selamat menikmati Secangkir Teh ☕☺
Selamat menikmati Secangkir Teh ☕☺
KEMATIAN
16.54
No comments
#KEMATIAN#
☝lnilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:
⏰ Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya demi ikut menguburkanmu.
⛺ Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan sarung,pakaianmu.
Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Atau dibuang agar engkau segera hilang dari kenangan....
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak2 dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalm episode kenangan...
Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak2 dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalm episode kenangan...
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli waris. Kendaraanmu berpindah tangan, rumahmu diisi orang baru.. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam!
Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri/suami tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dgn sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Maka banyak2lah beramal dan jadikan hidup bermanfaat bagi sesama. Semoga saja engkau selamat.
☝Andai engkau mengingatkan manusia dgn tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.
Sampaikanlah renungan ini pada orang2 yg engkau kasihi.
------------------------------
------------------------------
BELAJAR DARI SOPIR TAXI
16.53
No comments
Belajar dari Supir Taxi Blue Bird.
Note: Ini adalah kisah nyata yg dialami oleh salah satu motivator Indonesia.
Hari itu, saya menggunakan jasa taxi, Blue Bird. Begitu saya naik taxi sang driver menyapa dengan kata-kata yang lembut dan bahasa tubuh yang mengesankan.
Semakin saya ajak ngobrol, saya semakin “jatuh cinta” dengan driver itu. Dalam hati saya bergumam, “Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya begitu mempesona.
Saya ingin banyak belajar dengan driver ini.”
Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini saya ajak makan siang di salah satu restoran kesukaan saya di Bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya “paksa” akhirnya ia bersedia menemani saya.
Ketika saya tanya mau pesan apa, dia menjawab, “Terserah bapak.” Driver itu saya pesankan menu sama persis dengan pesanan saya: Sate kambing tanpa lemak dan sop kambing, masing-masing satu mangkok.
Sebelum makan saya bertanya, “Tinggal dimana?” Dia menjawab, “Balaraja Tangerang.”
“Berapa jam perjalanan ke pool?” sambung saya.
Diapun menjawab, “Empat jam.” Saya terkejut, “Hah! Empat jam? Pergi pulang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool?” Dia segera menjawab, “Saya harus menjaga ibu saya.”
“Menjaga ibu?” batinku. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat kerja jam 03.30 dini hari?
Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian saya bertanya lagi, “Bukannya sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun?”
Dengan agak terbata dia menjawab, “Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa membahagiakan ibu.”
Jawaban itu menusuk sanubariku, hanya sekedar mencium tangan ibu dan mendoakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari.
Sayapun ke belakang sejenak menghapus air mata yang mengalir di pipi.
Kemudian saya bertanya lagi, “Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu?”
Lanjut ke bagian 2.
Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”
“Maksudnya?” seru saya. Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor.
Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”
“Maksudnya?” seru saya. Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor.
Bila saya menang, hadiah umroh itu akan saya berikan kepada ibu tercinta.”
Mendengar jawaban itu saya menarik napas panjang. Dengan nada agak bergetar ia melanjutkan, “Setiap hari saya pulang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh. Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya.” Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur menjadi satu. Air matapun mengalir deras di pipiku.
Malu karena pengorbananku untuk ibuku kalah jauh dengan driver taxi ini.
Bila selama ini saya yang membuat peserta training berkaca-kaca. Hari ini Asep Setiawan, driver taxi itu, yang membuatku menangis tersedu. Dia telah menjadi trainer dalam kehidupanku.
Ya, Asep Setiawan telah menjadi trainerku… bukan melalui kata-katanya tetapi melalui tindakannya.
(Tulisan Jamil Azzaini)
KISAH INSPIRATIF ELIZABETH GILBERT
16.53
No comments
Kisah Inspiratif dari Indonesia:
Elizabeth Gilbert(penulis Eat Pray and Love)
Siapa sangka Elizabeth Gilbert, penulis novel Eat, Pray, Love, punya kisah lain tentang Indonesia yang tidak pernah diceritakannya. Kisah ini adalah bukti kalau Indonesia bisa menjadi inspirasi para wisatawan dunia.
Sudah banyak traveler membaca novel Eat, Pray, Love, tentang bagaimana sang penulis mendapatkan pencerahan hidup. Novel yang sudah difilmkan dengan aktris Julia Robert ini juga sukses mendongkrak pariwisata Bali.
Namun, ternyata Elizabeth masih menyimpan kisah yang tidak terungkap dalam novelnya. Dia menulis sendiri kisah ini untuk Conde Nast Traveler pada edisi 1 Maret 2016. Kenapa kisah ini baru diungkap sekarang?
Begini ceritanya:
Elizabeth mengungkapkan ujung petualangannya di Indonesia bukanlah Bali. Dia pergi sampai ke sebuah pulau terpencil di arah timur Bali. Dia tidak menyebutkan pulaunya, namun diduga ini ada di NTB karena dia menyebutkan alat transportasi di pulau itu hanya perahu dan kereta kuda.
Judul artikelnya adalah Elizabeth Gilbert's Life-Changing Story from Indonesia (That You Haven't Heard).
Seperti judulnya, dia mengatakan di pulau nelayan terpencil ini, pandangan hidupnya berubah. Seperti kita tahu, Elizabeth traveling di dunia karena hidupnya mengalami depresi berat.
Di pulau ini dia menyewa rumah bambu, dan melewati hari-hari galaunya dengan jalan kaki keliling pulau pada pagi dan sore hari. Elizabeth banyak menangis sepanjang tinggal di sini, pada awalnya.
Ketika dia jalan kaki keliling pulau, dia selalu melewati rumah seorang nelayan muslim yang istrinya berjilbab. Sang istri selalu tersenyum ketika Elizabeth lewat, bahkan belakangan seperti menunggu Elizabeth lewat setiap hari. Dia tak berbahasa Inggris, Elizabeth pun tak bisa bahasa Indonesia.
Suatu ketika Elizabeth sakit parah berhari-hari di rumah bambunya. Dia sedih sekali karena tidak ada seorangpun yang dia kenal di pulau ini. Bahkan dia hidup tanpa jaringan internet sehingga para sahabatnya pun tidak tahu nasibnya.
Dalam keputusasaan itu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Muncul sang istri nelayan. Dengan bahasa yang tidak Elizabeth pahami perempuan itu memeriksa kondisi tubuh dirinya yang sakit. Dia pergi sebentar lantas kembali membawa nasi dan tumbuhan obat.
Perempuan itu menemani Elizabeth makan dan memeluknya akrab. Perempuan ini tahu Elizabeth dalam masalah karena tidak muncul berkeliling pulau seperti biasa. Elizabeth sungguh tak menyangka perempuan ini begitu perhatian dengan dirinya.
Di titik itu Elizabeth menyadari kesalahannya selama ini. Masalah hidup membuat dirinya mengisolasi diri. Padahal yang dia butuhkan adalah hubungan dengan orang lain.
"Dia tidak hanya menyembuhkan saya, tapi mengajari saya ini: jangan sendirian dan jangan sombong. Lihat orang lain dan biarkan diri kamu terlihat oleh orang lain. Bantu orang lain dan biarkan diri kamu dibantu orang lain. Buat kontak dan terbuka untuk kebaikan orang lain," kata Elizabeth.
Nah, kenapa Elizabeth baru cerita soal ini sekarang? Pertama, menurut dia, sejak tragedi September 11, banyak orang takut dengan Islam termasuk Indonesia.
Elizabeth ingin mengatakan justru di Indonesia dia berjumpa muslim yang dia sebut sebagai orang paling baik yang dia kenal.
"Dia memeluk saya dengan aman ketika saya sangat ketakutan, dan dia membantu saya sembuh. Dia menjadi contoh bagaimana kita semestinya saling menjaga satu sama lain di dunia ini... Ketika orang takut dengan dunia Islam, saya selalu memikirkan dia," ujarnya.
Kedua, secara umum Elizabeth melihat orang-orang modern kini hidup dalam ketakutan, penuh curiga. Mereka ibarat mengisolasi diri sendiri dari permasalahan hidup, justru itu salah. Sifat yang hangat serta terbuka dari seseorang akan menyelamatkan diri mereka, bukan dengan mengunci diri di rumah.
Di akhir tulisannya, Elizabeth memiliki solusi bagi permasalahan hidup banyak orang. Dia meminta semua orang mengambil falsafah hidup para traveler, bertualang, bertemu dengan banyak orang dan hidup saling bantu membantu. Dengan begitu kita saling mengatasi masalah satu sama lain.
"Saya ingin hidup di dunia yang penuh orang yang saling melihat di sepanjang jalan lalu bertanya. Sahabatku, siapa namamu, bagaimana kita saling membantu? Untuk itu kita semua mesti menjadi traveler, di dunia, di masyarakat dan dalam pikiran kita. Kita ibarat berjalan ke sisi lain pulau, saling mengetuk pintu rumah dan membiarkan orang lain masuk dalam kehidupan kita," tutupnya.
Sungguh kisah yang inspiratif! Sebuah norma dan filsafat hidup orang Indonesia yang tersimpan baik di sebuah desa nelayan dalam pribadi seorang istri nelayan Muslim.....
Elizabeth Gilbert's Life-Changing Story from Indonesia (That You Haven't Heard)
Written by Elizabeth Gilbert
March 01, 2016
http://www.cntraveler.com/stories/2016-03-01/elizabeth-gilberts-life-changing-story-from-indonesia-that-you-havent-heard
KEAJAIBAN SEDEKAH
16.51
No comments
*Kisah SEDEKAH yang tak terlupakan*
Bismillah..!!! Seorang isteri ditinggal suaminya kerja.. Suami pulang sabtu dan minggu.. Saat ditinggal kerja.. ditinggal uang buat kebutuhan seminggu..!! Saat itu hari sabtu pagi.. Suaminya pulang sabtu siang..Uang tinggal 25 ribu.., Rencananya mau dibelanjakan memasak kesukaan suami..,Tetapi tiba tiba ada seorang nenek tua yang bawa pisang.., Nenek itupun menawarkan ," Bu dibeli pisang ini..terserah berapa ,yang penting saya ada ongkos buat naik bis pulang..!!! Wanita itu bingung.. Uang tinggal 25 rb , dan dia tidak suka pisang , juga suaminya tidak suka pisang..tapi hatinya ingin memberi..!! Dengan BISMILLAH.. diberikan Uang 25 ribu..,dan pisangnya suruh bawa dari pada tidak kemakan..!! Nanti suami masakkan lah seadanya didapur..," pikirnya..!! Sampai didapur , ternyata beras habis , kulkas tidak ada isinya.. telur satupun tidak ada.. kopi habis.. Gula habis.. dia nangis krn tidak bisa masak..Mau pinjam paling takut ,ntar dimarahin suaminya juga.. dan tidak ada bukti pisang untuk alasannya.., dia tidak bisa belanja hari ini..sangat bingung.., takut dan tidak tau mau kemana..!!! Yang bisa dilakukan hanya wudhu dan sholat.." YA ALLAH SAYA TIDAK BERBUAT SALAH MENURUT SAYA..YA ALLAH SAYA PASRAH..SEMOGA SAYA SABAR DAN KUAT JIKA NANTI SUAMIKU MARAH TIDAK ADA MAKANAN DAN KOPI..!!! Dan ternyata jam 11 suaminya datang... Keringat dingin bercucuran.. muka pucat.. tidak berani menatap suaminya.. Senyum terpaksa.. dan menahan tangis.. hanya bisa sambut dengan air putih..itupun dengan gemetar memberikan nya.., suami tanya ," kamu sakit bu..? Koq pucat..? Isterinya menjawab," tidak dan buru buru kebelakang.., Suaminya pun memanggil.. Si isteri makin gemetar..BU..!! Serasa mau pingsan siisteri menghampiri suami..!! Suamipun menyapa. "Duduk bu..isteri merasa langit seakan runtuh..,Suami bertanya ," Belum masak ya..??tangis isteri tidak bisa dibendung lagi.. Maafkan aku pak..Aku salah..aku tidak minta izin dulu..karena saya iba sama nenek itu.. jadi aku kasihkan.., tiba tiba suaminya memotong pembicaraan isterinya.." Apaan sihhh...tangis isteri makin menjadi dan tidak bisa ditanyain..!!! Suaminya bertanya ," Kamu kenapaaa... Nangis.. sakit?.. nenek siapa..?? maksud aku.. Kalau belum masak..Kebetulan ,aku beli nasi dan ayam goreng lengkap dengan urap dan lalapan..,anak anak pasti suka..oh iya aku belikan soto juga kesukaanmu..,Ini Uang 25 juta.. Proyek bapak yang bulan lalu selesai penghitungannya.., yang 10 juta ta bawa..buat servis motor ,benarin kamar mandi.., tidak apa apa khan tidak semuanya keibu..?? Tanya sang bapak..!!! Siisteri makin menjadi nangisnya..dan turun sujud syukur..Setelah itu mendekap dipangkuan suaminya.., Isteri berkata ,"Saya keluarkan 25 ribu..selang tiga jam diganti sama ALLAH 25 juta..ALLAHUAKBAR..!!! Ini cerita nyata..!! Dan yang cerita nangis..Yang dengar juga nangis..INDAHNYA SEDEKAH..!!! Dan barangkali yg membaca tulisan ini juga menangis.
Semoga menjadi ispirasi buat kita semua Aamiin..!!!
Semoga menjadi ispirasi buat kita semua Aamiin..!!!
KISAH NYATA DARI KOTA RIYADH
16.50
No comments
KISAH NYATA DARI
KOTA RIYADH
Aku mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu muslim kulit hitam yang juga bekerja di hotel ini. Beberapa bulan belakangan aku tak lagi melihatnya. Biasanya ia bekerja bersama pekerja lain menggarap proyek bangunan di tengah terik matahari kota Riyadh .
KOTA RIYADH
Aku mengenalnya dengan nama Ammar Mustafa, dia salah satu muslim kulit hitam yang juga bekerja di hotel ini. Beberapa bulan belakangan aku tak lagi melihatnya. Biasanya ia bekerja bersama pekerja lain menggarap proyek bangunan di tengah terik matahari kota Riyadh .
Hari itu Ammar tidak terlihat, karena penasaran, saya coba tanyakan kepada Iqbal .
“Oh kamu tidak tahu?” jawabnya balik bertanya dengan bahasa Inggris khas India.
“Iya, beberapa minggu ini dia tak terlihat di mushola.”
Selepas itu tanpa diduga Iqbal bercerita panjang lebar tentang Ammar.
“Oh kamu tidak tahu?” jawabnya balik bertanya dengan bahasa Inggris khas India.
“Iya, beberapa minggu ini dia tak terlihat di mushola.”
Selepas itu tanpa diduga Iqbal bercerita panjang lebar tentang Ammar.
Ternyata Amar datang ke kota Riyadh lima tahun lalu. Ia datang ke negeri ini dengan tangan kosong, dan nekad pergi meninggalkan keluarganya di Sudan untuk mencari kehidupan di kota ini. Saudi Arabia memang memberikan free visa untuk negara negara Arab lainnya termasuk Sudan, maka Ammar bisa bebas mencari kerja disini asal punya pasport dan tiket.
Sayang, kehidupan memang tidak selamanya bersahabat. Do’a Ammar untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di kota ini demi keluarganya ternyata saat itu belum terkabul. Dia bekerja berpindah pindah dengan gaji yang sangat kecil, uang gajinya tidak sanggup untuk membayar apartemen hingga ia tinggal bersa,a teman temannya. Meski demikian, Ammar tetap gigih mencari pekerjaan. Ia tetap mencari kesempatan agar bisa mengirim uang untuk keluarganya di Sudan.
Bulan pertama berlalu kering, bulan kedua semakin berat, bulan ketiga hingga tahun tahun berikutnya kepedihan Ammar tidak kunjung berakhir. Waktu bergeser lamban dan berat, telah lima tahun Ammar hidup berpindah pindah di kota ini.
Bekerja dibawah tekanan panas matahari dan suasana kota yang garang, tapi amar tetap bertahan dalam kesabaran.
Kota metropolitan akan lebih parah dari hutan rimba jika kita tidak tahu caranya untuk mendapatkan uang, dihutan bahkan lebih baik. Di hutan kita masih bisa menemukan buah buah, tapi di kota? Kota adalah belantara penderitaan yang akan menjerat siapa saja yang tidak mampu bersaing.
Kota metropolitan akan lebih parah dari hutan rimba jika kita tidak tahu caranya untuk mendapatkan uang, dihutan bahkan lebih baik. Di hutan kita masih bisa menemukan buah buah, tapi di kota? Kota adalah belantara penderitaan yang akan menjerat siapa saja yang tidak mampu bersaing.
Riyadh adalah ibu kota Saudi Arabia, hanya berjarak 7 jam dari Dubai dan 10 Jam jarak tempuh dengan bis menuju Makkah. Di hampir keseluruhan kota ini tidak ada pepohonan untuk berlindung saat panas. Disini hanya terlihat kurma kurma yang berbuah satu kali dalam setahun..
Amar seperti terjerat di belantara kota ini. Pulang ke Sudan bukan pilihan terbaik, ia sudah melangkah, ia harus membawa perubahan untuk kehidupan keluarganya disana, itu tekadnya. Ammar tetap tabah dan tidak berlepas diri dari keluarganya. Ia tetap mengirimi mereka uang meski sangat sedikit, meski harus ditukar dengan lapar dan haus untuk raganya disini.
Sering ia melewatkan harinya dengan puasa menahan dahaga dan lapar sambil terus melangkah, berikhtiar mencari suap demi suap nasi untuk keluarganya di Sudan.
Sering ia melewatkan harinya dengan puasa menahan dahaga dan lapar sambil terus melangkah, berikhtiar mencari suap demi suap nasi untuk keluarganya di Sudan.
Tapi Ammar pun manusia.
Di tahun kelima ini ia tidak tahan lagi menahan malu dengan teman temannya yang ia kenal, sudah lima tahun ia berpindah pindah kerja dan numpang di teman temannya tapi kehidupannya tidak kunjung berubah. Ia memutuskan untuk pulang ke Sudan, tekadnya telah bulat untuk kembali berkumpul dengan keluarganya di Sudan.
Di tahun kelima ini ia tidak tahan lagi menahan malu dengan teman temannya yang ia kenal, sudah lima tahun ia berpindah pindah kerja dan numpang di teman temannya tapi kehidupannya tidak kunjung berubah. Ia memutuskan untuk pulang ke Sudan, tekadnya telah bulat untuk kembali berkumpul dengan keluarganya di Sudan.
Saat itu ia tidak memiliki uang meski sebatas untuk tiket pulang. Ia terpaksa menceritakan keinginannya untuk pulang kepada teman2 terdekatnya. Dan salah satu teman baik Ammar memberinya sejumlah uang untuk membeli tiket ke Sudan.
Hari itu juga Ammar berpamitan pada teman2nya, ia pergi ke sebuah agen perjalanan di Olaya- Riyadh, untuk membeli tiket. Sayang, ternyata semua penerbangan Riyadh-Sudan minggu ini susah didapat karena konflik di Libya, negara tetangganya. Saat itu tiket hanya tersedia untuk kelas executive saja.
Akhirnya ia membeli tiket untuk penerbangan minggu berikutnya. Tiket sudah ditangan, dan jadwal terbang masih minggu depan. Ammar sedikit kebingungan dengan nasibnya.Tadi pagi ia tidak sarapan , siang inipun belum ada celah untuk makan siang. Tapi baginya ini bukan hal pertama. Ia hampir terbiasa dengan keadaan itu.
Hari itu juga Ammar berpamitan pada teman2nya, ia pergi ke sebuah agen perjalanan di Olaya- Riyadh, untuk membeli tiket. Sayang, ternyata semua penerbangan Riyadh-Sudan minggu ini susah didapat karena konflik di Libya, negara tetangganya. Saat itu tiket hanya tersedia untuk kelas executive saja.
Akhirnya ia membeli tiket untuk penerbangan minggu berikutnya. Tiket sudah ditangan, dan jadwal terbang masih minggu depan. Ammar sedikit kebingungan dengan nasibnya.Tadi pagi ia tidak sarapan , siang inipun belum ada celah untuk makan siang. Tapi baginya ini bukan hal pertama. Ia hampir terbiasa dengan keadaan itu.
Adzan dzuhur bergema, semua toko toko, supermarket, bank, dan kantor pemerintah serentak menutup pintu dan menguncinya. Security kota berjaga jaga di luar kantor menunggu hingga waktu shalat berjamaah selesai. Ammar tergesa menuju sebuah masjid di pusat kota Riyadh. Ia mengikatkan tas kosongnya di pinggang, kemudian mengambil wudhu, membasahi wajahnya yang hitam legam, mengusap rambutnya yang keriting dengan air. Lalu ia masuk ke dalam mesjid, shalat 2 rakaat untuk menghormati masjid. Ia duduk menunggu mutawwa memulai shalat berjamaah.
Hanya disaat shalat itulah dia merasakan kesejukan, Ia merasakan terlepas dari beban dunia yang menghimpitnya, hingga hatinya berada dalam ketenangan ditiap menit yang ia lalui.
Hanya disaat shalat itulah dia merasakan kesejukan, Ia merasakan terlepas dari beban dunia yang menghimpitnya, hingga hatinya berada dalam ketenangan ditiap menit yang ia lalui.
Shalat telah selesai.
Ammar masih bingung kemana harus melangkah, sedangkan penerbangan masih seminggu lagi.
Dilihatnya beberapa mushaf Al Qur’an yang tersimpan rapi di pilar pilar mesjid yang kokoh itu. Ia mengambil salah satunya, bibirnya mulai bergetar membaca taawudz dan terus membaca al Qur’an hingga adzan ashar tiba menyapanya, selepas maghrib ia masih di sana. Akhirnya Ammar memutuskan untuk tinggal disana hingga jadwal penerbangan ke Sudan tiba.
Ammar masih bingung kemana harus melangkah, sedangkan penerbangan masih seminggu lagi.
Dilihatnya beberapa mushaf Al Qur’an yang tersimpan rapi di pilar pilar mesjid yang kokoh itu. Ia mengambil salah satunya, bibirnya mulai bergetar membaca taawudz dan terus membaca al Qur’an hingga adzan ashar tiba menyapanya, selepas maghrib ia masih di sana. Akhirnya Ammar memutuskan untuk tinggal disana hingga jadwal penerbangan ke Sudan tiba.
Ammar memang telah terbiasa bangun awal di setiap harinya, seperti pagi itu, ia adalah orang pertama yang terbangun di sudut kota. Ia selalu mengumandangkan suara indahnya memanggil jiwa jiwa untuk shalat, membangunkan seisi kota saat fajar menyingsing. Adzannya memang khas, hingga bukan sebuah kebetulan juga jika Prince (Putra Raja Saudi) di kota itu juga terpanggil untuk shalat subuh berjamaah disana. Adzan yang juga ia kumandangkan disetiap pagi dalam sisa seminggu terakhirnya di kota Riyadh.
Di tiket tertulis jadwal penerbangan ke Sudan jam 05:23am, artinya ia harus sudah ada di bandara jam 3 pagi atau 2 jam sebelumnya. Ammar bangun lebih awal dan pamit kepada pengelola masjid, untuk mencari bis menuju bandara King Abdul Azis, Riyadh yang hanya berjarak kurang dari 30 menit dari pusat Kota.
Amar sudah duduk diruang tunggu bandara, tampaknya penerbangan sediikit tertunda. Ammar melamun dan kecemasan mulai menghantui dirinya. Ia harus pulang tanpa uang sedikitpun, padahal lima tahun ia terus bekerja keras.
Namun ia memahami, inilah kehidupan dan dunia hanyalah persinggahan sementara. Ia tidak pernah ingin mencemari kedekatannya dengan Penggenggam Alam semesta dengan mengeluh. Ia tetap berjalan walau tertatih memenuhi kewajiban sebagai Hamba Allah, dan sebagai imam dalam keluarganya.
Namun ia memahami, inilah kehidupan dan dunia hanyalah persinggahan sementara. Ia tidak pernah ingin mencemari kedekatannya dengan Penggenggam Alam semesta dengan mengeluh. Ia tetap berjalan walau tertatih memenuhi kewajiban sebagai Hamba Allah, dan sebagai imam dalam keluarganya.
Tiba tiba dari speaker bandara terdengar suara memanggil namanya. Belum hilang rasa terkejutnya, tiba2 datang sekelompok orang berbadan tegap menghampirinya. Mereka membawa Ammar ke mobil tanpa basa basi, mereka hanya berkata “Prince memanggilmu”. Ammar semakin bingung ada apa Prince memanggilnya?
Kerajaan Saudi memiliki banyak Prince dan Princess (Putra dan Putri Kerajaan) , mereka tersebar hingga ratusan diseluruh jazirah Arab ini dan tinggal di istana masing masing.
Kerajaan Saudi memiliki banyak Prince dan Princess (Putra dan Putri Kerajaan) , mereka tersebar hingga ratusan diseluruh jazirah Arab ini dan tinggal di istana masing masing.
Setiap kali Ammar adzan Prince selalu bangun dan merasa terpanggil untuk sholat. Hingga suatu hari suara Ammar beradzan tak terdengar lagi . Prince merasa kehilangan dan saat mengetahui bahwa sang muadzin pulang kenegerinya. dia langsung memerintahkan pihak bandara untuk menunda penerbangan dan segera menjemput Ammar .
Ammar sudah tiba di istana dan Prince menyambutnya dengan ramah sambil menanyakan mengapa Ammar ingin kembali ke negerinya. Lalu ia mulai bercerita bahwa sudah lima tahun bekerja di kota Riyadh tapi tak pernah mendapatkan kesempatan kerja yang tetap serta gaji yang cukup untuk menghidupi keluarganya di Sudan.
Prince mengangguk nganguk dan bertanya:
“Berapakah gajimu dalam satu bulan?”
Amar kebingungan, karena gaji yang ia terima tidak pernah tetap. Bahkan sering ia tidak punya gaji berbulan bulan. Prince memakluminya, lalu beliau bertanya lagi:
“Berapa gaji paling besar dalam sebulan yang pernah kamu terima ?”
Dahi Ammar berkerut mengingat kembali catatan hitamnya selama lima tahun ini.
“Alhamdulilah, SR 1.400 “, jawab Ammar.
“Berapakah gajimu dalam satu bulan?”
Amar kebingungan, karena gaji yang ia terima tidak pernah tetap. Bahkan sering ia tidak punya gaji berbulan bulan. Prince memakluminya, lalu beliau bertanya lagi:
“Berapa gaji paling besar dalam sebulan yang pernah kamu terima ?”
Dahi Ammar berkerut mengingat kembali catatan hitamnya selama lima tahun ini.
“Alhamdulilah, SR 1.400 “, jawab Ammar.
Prince langsung memerintahkan bendahara untuk menghitung 1.400 Real dikali dengan 5 tahun (60 bulan) dan hasilnya adalah SR 84.000 (84 Ribu Real = Rp. 184. 800.000). Lalu Prince menyerahkan uang tersebut kepada Ammar.
Tubuh Amar gemetar melihat keajaiban dihadapannya, belum selesai bibir mengucapkan Al Hamdalah, Prince menghampiri dan memeluknya seraya berkata:
“Aku tahu cerita tentang keluargamu yang menantimu di Sudan. Pulanglah temui istri dan anakmu dengan uang ini, lalu kembalilah setelah 3 bulan. Saya siapkan tiket untuk kamu dan keluargamu kembali ke kota Riyadh. Jadilah Bilal di masjidku dan hiduplah bersama kami di Palace ini.“
“Aku tahu cerita tentang keluargamu yang menantimu di Sudan. Pulanglah temui istri dan anakmu dengan uang ini, lalu kembalilah setelah 3 bulan. Saya siapkan tiket untuk kamu dan keluargamu kembali ke kota Riyadh. Jadilah Bilal di masjidku dan hiduplah bersama kami di Palace ini.“
Ammar tak dapat menahan air matanya, ia bukan terharu karena menerima sejumlah uang walau uang itu sangat besar artinya bagi keluarganya yang miskin. Ammar menangis karena keyakinannya selama ini benar, Allah sungguh sungguh memperhatikan hambanya, kesabaran selama lima tahun berakhir dengan indah.Inilah buah dari kesabaran dan keikhlasan Ammar.
Semua berubah dalam sekejap, lima tahun itu adalah masa yang lama bagi Ammar. tapi nothing imposible for Allah, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak.
Ini kisah nyata yang tokohnya masih berada di kota Riyadh, saat ini Ammar hidup cukup di sebuah rumah di dalam istana milik Prince. Ammar dianugerahi Allah hidup yang baik didunia, menjabat sebagai Muadzin di Masjid Prince Saudi Arabia di pusat kota Riyadh.
Subhanallah….seperti itulah buah dari kesabaran.
Subhanallah….seperti itulah buah dari kesabaran.
“Jika sabar itu mudah, tentu semua orang bisa melakukannya.
Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan Nya”. (NAI)
Jika kamu mulai berkata sabar itu ada batasnya, itu cukup berarti pribadimu belum mampu menetapi kesabaran karena sabar itu tak ada batasnya. Batas kesabaran itu terletak didekat pintu Syurga dalam naungan keridhaan Nya”. (NAI)
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
”Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (Al Fushilat 35)
Allahu akbar! Maha Benar Allah dengan segala Firman Nya.
Kisah nyata yang memberi pelajaran pada kita semua. Insya Allah yg terbaik akan diberikan Allah pada mereka yang berdoa dengan ikhlas dan terus berusaha.
TPS 59 DEPOK - A MEMORY
16.35
No comments
BUKU PANDUAN
DAFTAR PEMILIH TETAP 2015
KEL. RANGEKPAN JAYA
KEC. PANCORAN MAS
PILKADA KOTA DEP
PENGISIAN FORMULIR DI TPS
TAHAPAN DAN PERSIAPAN
PROSES PENGHITUNGAN SUARA
REKAP HASIL PENGHITUNGAN
MASALAH KOTA DEPOK
SURVEY BERAPA JUMLAH CALON
POLITIK UANG ???
PASANGAN CALON
DEBAT PASANGAN CALON DI JAKTV
ALAM KUBUR AYAH
16.30
No comments
Ada banyak cara seorang anak ingin membahagiakan ayahnya. Salah satunya santri ini. Dia berdoa smg bisa mndpt satu sepeda dari presiden, meski ia hrs ditertawakan krn salah mnjwb pertanyaan....
Tapi lihatlah ketulusan doanya...kemuliaan hatinya...demi sang ayah yg dicintainya....
Pertanyaan Alam Kubur
Beberapa waktu lalu, seorang santri menjadi firal di jejaring sosial karena menjawab secara keliru tiga nama menteri yang ditanyakan Presiden Jokowi saat Presiden berkunjung ke pesantren itu. Jawaban yang salah itu segera menimbulkan gelak tawa berkepanjangan karena nama-mana yang ia sebut adalah nama-nama besar: Ahok, Prabowo dan Megawati.
Belum lama ini saya mendatangi pengasuh pesantren itu, Gus Yusuf, di Tegalrejo Magelang dan meminta beliau adakah berkenan mempertemukan saya dengan santri tersebut. Namanya Fikri, asal Pekalongan. Saya bertanya kepadanya, bagaimana rasanya berdekatan dengan presiden dan menjawab pertanyaannya di depan khalayak. ‘’Melayang-layang, ‘’ katanya. Saya tanyakan juga, arti namanya saat ia usai menyebut nama lengkapnya. ‘’Pikiran yang bersih,’’ jawabya. ‘’Pikiranmu bersih tapi jawabanmu salah,’’ canda saya. Dan ia tergelak ditingkah gelak hadirin.
Jika tak ada perubahan, adegan ini akan Anda saksikan sebagai acara televisi teman makan sahur Anda di bulan Ramadhan ini. Saya bertanya kepada Fikri lebih jauh tentang keadaannya sehari-hari. Ayah ibunya adalah orang-orang sederhana. Mereka hanya bisa memberi bekal Fikri antara 300 hingga 400 ribu sebulan. Jumlah yang sangat kecil untuk biaya hidup seorang remaja dalam sebulan. Adakah jumlah itu cukup?
‘’Kadang cukup, kadang tidak.’’
‘’Kapan ia cukup, dan kapan ia tak cukup?’’
‘’Saat saya sedang banyak hafalan dan kepala jadi berat. Butuh jajan gorengan.’’
Dari sini, saya mengerti keadaan Fikri dan keluarganya. Maka ketika Presiden datang membawa sepeda gunung untuk hadiah, Fikri, mengaku di dalam hati berdoa habis-habisan, agar sepeda itu dihadiahkan kepadanya. Doanya terkabul. Tapi sepeda itu bukan untuk dirinya, melainkan untuk ia kirim ke Pekalongan agar menjadi kendaraan ayahnya.
‘’Agar urusan ayah menjadi mudah,’’ katanya.
Jawaban Fikri ini hampir saja membuat saya berteriak ‘’cut’’ pada sutarada karena sulit melanjutkan bicara. Tetapi segera saya memanipulasi perasaan dengan pertanyaan lanjutan:
‘’Jadi kamu lebih fokus pada sepeda itu, katimbang bertemu pesiden.’’
‘’Iya.’’ Kembali ruangan pecah oleh gelak tawa.
Kebetulan saat itu, Gus Yusuf sedang menceritakan bagaimana Rasulullah pernah bersalaman dengan sahabat yang bertangan kasar. Sahabat itu menjawab bahwa ia harus bekeja keras setiap kali demi mencari nafkah untuk keluarganya. Sebuah jawaban yang membuar Rasul menjangkau tangan kasar itu kembali dan menciumnya. Cerita itu juga hampir membuat saya berteriak ‘’cut’’ untuk kedua kali. Lalu saya bertanya pada Gus Yus, apakah juga boleh kalau saya mencium tangan Fikri. ‘’Ciumlah,’’ kata Gus Yusuf. Dan saya mencium tangannya. Adegan itu mungkin dibalut gelak tawa, tetapi saya sedang bersungguh-sungguh mengajar diri sendiri, untuk tunduk kepada siapapun pengajar kebaikan. Kepada bapak ibu saya, saya tidak semulia Fikri. Saya terkenang-kenang terus kebahagiaan anak itu saat mengirim ayahnya sepeda.
Kepada Gus Yusuf saya bertanya:
‘’Sempat singgah kritik, santri Anda tak hafal nama menteri.’’
‘’Tak mengapa. Pertanyaan serupa tak ditanyakan di alam kubur,’’ jawab Gus Yusuf.